Manipulasi Lingkungan dalam Budidaya Ikan Nila

Manipulasi Lingkungan Budidaya Ikan Nila

I. Pendahuluan
Ikan nila (Oreochromis niloticus) merupakan jenis ikan yang mempunyai nilai ekonomis tinggi dan merupakan komoditas penting dalam bisnis ikan air tawar dunia. Beberapa hal yang mendukung pentingnya komoditas nila adalah a) memiliki resistensi yang relatif tinggi terhadap
kualitas air dan penyakit, b) memilliki toleransi yang luas terhadap kondisi lingkungan c) memiliki kemampuan yang efisien dalam membentuk protein kualitas tinggi dari bahan organik, limbah domestik dan pertanian, d) memiliki kemampuan tumbuh yang baik, dan e) mudah tumbuh dalam sistem budidaya intensif.
Dalam perjalanannya budidaya ikan nila telah mengalami perkembang dari rekayasa genetik, pengembangan pakan, teknologi budidaya guna mengningkatkan kualitas dan produksi ikan nila. Hal ini didasari tingginya permintaan pasar ikan nila baik untuk konsumsi lokal maupun untuk ekspor. Akan tetapi pengembangan atau rekayasa di bidang lingkungan kurang di perhatikan, sehingga diperlukan teknik atau rekayasa lingkungan yang baru dalam pengembangan ikan nila.
1.2. Tujuan
tujuan dari kegaitan ini untuk melihat kemampuan dalam meningkatkan produktifitas ikan nila

II. Bahan Dan Metode
2.1. Bahan
Benih ikan nila sebanyak 3000 ekor
Bak ukuran 3mx3mx1m sebanyak 3 buah
Pakan ikan 50 kg

2.2. Metode
Metode dari kegiatan ini adalah melakukan manipulasi lingkungan dengan cara menaikan salinitas air budidaya. Kegiatan dilakukan dengan menggunakan 2 bak untuk manipulasi lingkungan dan satu bak tidak dilakukan manipulasi lingkungan atau budidaya normal. Data didapat dari membandingkan hasil pemiliharaan dari ketiga bak tersebut. Lama pemiliharaan adalah 3 bulan untuk pemanenan dan 2 bulan untuk pembibitan. Masing-masing bak diisi dengan 1000 ekor ikan nila, dimana sebelum di tebar ikan ditimbang dan diukur lebih dahulu untuk mengetahui rata-rata bobot awal. Salinitas dinaikan sampai 30 ppt, kenaikan salinitas dilakukan secara bertahap selama 1 bulan pertama. Pakan diberikan 10% dari rerata bobot awal

III. Hasil dan Pembahasan
3.1. Hasil
Setelah dilakukan pemiliharaan selama 3 bulan didapat data sebagai berikut :
Bak 1 (manipulasi lingkungan) : 666 kg
Bak 2 (manipulasi lingkungan) ; 571 kg
Bak 3 (Normal=kontrol) : 500 kg
Setelah dilakukan pemiliharaan 2 bulan tambahan untuk mengetahui reproduksi ikan nila :
Bak 1 (manipulasi lingkungan): ikan belum memijah
Bak 2 (manipulasi lingkungan): ikan belum memijah
Bak 3 (normal=kontrol) : ikan memijah

3.2. Pembahasan
Pada bak pertama setelah pemiliharaan selama 3 bulan terdapat pertumbuhan bobot badan yang sinigfikan setelah dilakukan penimbangan didapat 1 kg 1,2 ekor, sebesar 666 kg, sedangkan untuk bak kedua adalah 1 kg 1,7 ekor sebesar 571 kg dan hasil terendah didapat pada bak ketiga dengan 1 kg 2 ekor. Dapat diartikan ikan nila mampu menyerap pakan yang diberikan selama pemiliharaan,atau terjadi effesiensi dalam pemberian pakan.
Setelah dilakukan pemeliharaan tambahan selama 2 bulan pada bak ketiga setelah dilakukan pengamatan sudah terdapat anakan ikan nila. Dapat diartikan pada bak ketiga ikan nila sudah bereproduksi, sedangkan pada bak kedua dan pertama tidak ditemukan anakan ikan nila. Akan Tetapi pada setalah dilakukan manipulasi lingkungan dengan menurunkan salinitas air selama 2 minggu pada bak pertama dan kedua terlihat anakan ikan nila.

IV. Kesimpulan
Dari hasil kegiatan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa manipulasi lingkungan menunjukan hasil positif yaitu terjadi peningkatan berat badan ikan nila, dan mampu menekan konsumsi pakan. Serta sekaligus mampu menjaga ikan dari pemijahan yang tidak diinginkan. Arti lebih effisiensi dalam pengunaan wadah budidaya.

0 komentar:

Posting Komentar

Top a 7 day's

Pengikut

Buku Tamu


ShoutMix chat widget

Pengunjung

traffic

Waktu