Penyakit Ikan yang disebabkan Oleh Parasit
oleh Syafrizal
Salah satu kegagalan budidaya perikanan saat ini adalah kematian yang disebabkan oleh penyakit karena penyakit. Masalah ini cukup serius karena parasit dapat menyerang ikan pada ukuran induk hingga larva.oleh Syafrizal
Parasit biasanya lebih banyak menyerang ikan-ikan yang dibudidayakan dari pada ikan-ikan yang hidup secara liar diperairan bebas. Hal ini disebabkan oleh tingginya padat tebar serta mudah berubahnya kondisi perairan ikan budidaya. Disebut dengan parasit karena sebagian siklus hidupnya dengan menempel/menumpang pada individu lain.
Serangan Parasir Pada Ikan Kerapu (Koleksi Laboratorium BBAP Ujung Batee, 2009)
Kematian karena parasit biasanya berjalan lambat dan bertahap. Gejalanya sering dapat dilihat dengan mata, oleh karena itu infestasi yang disebabkan parasit dapat langsung diketahui dilapangan. parasit-parasit yang hidup dapat menyebabkan efek yang berbeda terhadap inang. Prasit yang dijumpai pada bagian luar dari tubuh ikan disebut dengan ektoparasit sedangkan parasit yang berada di dalam tubuh ikan disebut dengan endoparasit.Beberbagai jenis serangan parasit :
Jenis Protozoa
Cryptocaryoniosis atau White Spot
Disebut white spot karena parasit menyebabkan bintil putih pada bagian yang terserang. Agen kausatif : Cryptocaryon irritans, golongan Cilliata-protozoa, biasanya menyerang pada ikan budidaya seperti, kakap, kerapu, menginfeksi bagian insang dan kulit dan menyebabkan kematian.
Ciri-ciri parasit :
- bentuk seperti buah pear dilengkapi dengan cillia pada permukaan tubuhnya
- berukuran 100 - 400 nm
- parasit bergerak aktif dibawah kulit dan ephitel insang
- parasit dewasa akan meninggalkan inang dan berenang bebas selama beberapa jam kemudian berubah menjadi cyst yang berdiam didasar bak untuk tumbuh dan berkembang lebih lanjut
- Cyst tersebut setelah 6 - 8 hari berkembang menjadi parasit muda
- Kekuatan parasit muda tanpa inang tidak lebih dari 24 jam
Gejala klinis :
- Daerah terserang parasit terlihat jelas dalam bentuk bintil putih atau bintil keabu-abuan pada kulit atau insang
- ikan yang terserang kehilangan nafsu makan
- berenang tidak normal baik dipermukaan atau berdiam di pasar
- terlihat lesu dengan mata buram atau adanya perdarahan di mata
- banyak memproduksi lendir
- menggosok-gosokkan tubuh ke dinding bak atau jaring
- insang akan terlihat pucat dan banyak terdapat parasit menempel pada lamela insang
- terjadi ulser yang selanjutnya dapat menimbulkan sekunder bakteri maupun jamur
- perendaman dengan air tawar selama 1 jam berturut-turut 2-3 hari
- perendaman dengan formalin 25 ppm selama 24 jam
- perendaman CuSO4 0,5 ppm selama 5 - 7 hari dengan aerasi kuat
- memutuskan interval siklus parasit dengan cara memindahkan ikan 2-3 kali dengan interval waktu 3 hari
- sterillisasi bak pemeliharaan dengan menggunakan kaporit
Agen kausatif : Trichodina, Trichodinella, Tripartiella. Parasit ini menyerang kulit dan insang ikan budidaya seperti bandeng, kakap, kerapu.
ciri-ciri
- parasit ini mudah berkembang pada kondisi air pemeliharaan yang kurang bersih
- berbentuk seperti cawan dengan bulu getar disekililing tepi tubuhnya
- diameter berkisar 100 nm
Trichodina pada insang (Koleksi Laboratorium BBAP Ujung Batee, 2009)
gejala klinis :- sebagian besar menyerang kulit dan insang
- produksi lendir berlebihan pada insang dan permukaan tubuh
- dapat terjadi iritasi yang disebabkan oleh cillia dan hook
- sirip geripis
- nafsu makan berkurang
- menggosok-gosok tubuh ke dinding bak atau jaring
- serangan parasit berat akan mengganggu pernapasan dan dapat menyebabkan kematian tinggi pada ikan berukuran kecil
- menyebabkan kerusakan langsung pada epitelium insang, akhirnya terjadi lesi pada insang
- kerusakan jaringan pada permukaan kulit dan insang yang diakibatkan oleh pergerakan parasit tersebut yang berputar
- perendaman dengan air tawar selama 1 jam hingga 3 hari kedepan
- perendaman formalin 25-30 ppm selama 24 jam
Cacing Kulit
kausatif agen : Benedenia sp, Neobenedenia sp, termasuk cacing trematoda dan tergolong monogenia. Cacing ini menyerang kulit dan mata ikan budidaya seperti kerapu, kakap.
ciri-ciri parasit :
- berbentuk pipih agak oval
- panjang 1-5 mm
- bagian anterior terdapat sepasang alat penempel, sedangkan bagian posterior terdapat achor yang dilengkapi alat pengait
Monogenia pada insang ikan kerapu (koleksi Laboratorium BBAP Ujung Batee, 2009)
- kehilangan nafsu makan
- berenang tidak normal didasar maupun di permukaan
- luka pada kulit
- produksi lendir berlebihan terutama pada kulit
- sirip geripis
- apabila menyerang mata dapat menimbulkan kebutaan yang disebabkan infeksi sekunder bakteri
- hiperplasia sel epitel kulit
- kepadatan tebar harus diperhatikan
- pemberian pakan harus cukup memadai
- perendaman dengan air tawar selama 5 - 10 menit, 3 hari berturut-turut
- perendaman dengan hydrohen peroxida 150 ppm selama 30 menit dilakukan sebanyak 2-3 kali dengan interval waktu 7 hari
- perendaman dengan formalin 100 ppm selama 1 jam, 3 hari berturut-turut disertai dengan aerasi kuat
agen kausatif : caligus epidemicus, caligus patulus. biasanya menyerang kulit, sirip dan insang pada ikan kerapu, kakap,
ciri-ciri parasit :
- berbentuk seperti buah pear dan transparan
Caligus pada induk kerapu (koleksi Laboratorium BBAP Ujung Batee, 2009)
efek pada inang :- terjadi hemorogi pada bagian yang terinfeksi
- menyebabakan ulser pada kulit
- menyebabkan kematian
- perendaman dengan Neguvon 0,25 ppm selama 12-24 jam setiap minggu
- pengambilan langsung dari tubuh ikan
0 komentar:
Posting Komentar