PENGAMBILAN DAN PENGAWETAN CONTOH UJI DALAM PENGUKURAN KUALITAS AIR

PENGAMBILAN DAN PENGAWETAN CONTOH UJI

DALAM PENGUKURAN KUALITAS AIR

Oleh Syafrizal, S.Pi

Pendahuluan

Kesimpulan yang diambil dari suatu analisa pengukuran kualitas air sangat tergantung pada data hasil analisa contoh uji dan kerefresentatifan bahan contoh yang diambil. Data yang mempunyai tingkat ketelitian dan akurasi yang rendah serta contoh yang tidak refresentatif akan menyebabkan kesimpulan yang diambil tidak menggambarkan keadaan yang sebenarnya dari yang diamati.

Kesalahan dalam mengambil contoh uji, pengawetan contoh uji, serta menganalisa contoh uji akan menyebabkan rendahnya tingkat ketelitian dan ketepatan data yang dihasilkan. Sedangkan data yang tidak refresentatif disebabkan oleh kesalahan penentuan lokasi pengambilan contoh uji.

Oleh karena itu sangat diperlukan keahlian khusus dalam pengambilan, pengawetan dan analisis sesuai dengan parameternya, serta cara penentuan lokasi sampling yang tepat.

Quality Assurance Lapangan

Quality assurance lapangan merupakan suatu proses sitimatik yang dibuat bersamaan dengan program laboratorium dan management data , untuk menjamin tingkat kebenaran data yang di kumpulkan. Quality assurance lapangan terdiri dari :

  • Perlindungan contoh air dari lost & contamination.
  • Pengendalian mutu di lapangan

Perlindungan contoh air dari lost & contamination

Yang dimaksud dari lost & contamination adalah kehilangan target materi yang akan dianalisa dan terkontaminasinya contoh air uji yang diambil.Keutuhan contoh uji agar sampai dilaboratorium untuk di analisa akan mempengaruhi kualitas data yang di hasilkan.

Selama pengambilan, pengawetan, pengepakan dan pengangkutan contoh dapat terjadi lost & contamination sehingga contoh uji yang sampai ke laboratorium tidak utuh lagi. Terjadinya lost mengakibatkan hasil analisis lebih rendah dibandingkan dengan kadar yangsebenarnya dalam contoh sedangkan pada contamination terjadi sebaliknya..

Oleh karena itu petugas pengambil contoh uji (ppc) harus melakukan beberapa tindakan awal pencegahan untuk mempertahankan keutuhan contoh air sampai di laboratorium uji.

Tindakan-tindakan awal yang sangat diperlukan dilakukan untuk mencegah adanya lost dan contamination adalah sebagai berikut :

  • Parameter in situ.

Pengukuran parameter in situ seperti pH, turbidinitas, salinitas, dilakukan dengan mengambil contoh air. Dissolved Oksigen (DO) dilakukan dengan mengetahui ketinggian permukaan dan salinitas contoh uji.

  • Botol-botol tempat uji contoh air
    1. botol baru atau bekas dipakai agar dibersihkan terlebih dahulu sesuai dengan pensyaratan pencucian untuk masing-ma sing parameter lihat table 1.
    2. wadah tempat contoh air harus disesuaikan dengan jenis parameter yang akan dianalisis. Wadah tempat contoh air uji yang diawetkan dengan zat kimia tidak boleh dipakai sebagai tempat contoh uji untuk analisis parameter yang sama dengan bahan pengawet tersebut contoh :
      • botol atau tempat contoh air untuk analisis logam berat dengan pengawet asam nitrat tidak dipakai sebagai tempat contoh air untuk analisis nitrat.
      • botol atau tempat contoh air untuk analisis logam berat dengan pengawet garam merkuri tidak dipakai sebagai te mpat contoh air untuk analisis merkuri
    3. Botol yang digunakan untuk penyimpanan tempat contoh air tidak dapat digunakan untuk tempat contoh uji
  • Asap kendaraan dapat mengkontaminasi contoh uji logam berat
  • Kertas saring berserat gelas (GF/C) digunakan untuk uji bahan organic, amoniak, nitrit.
  • Kebersihan tangan pengambil contoh, dilarang merokok selama pengambilan contoh
  • Contoh air secepat dikirim ke laboratorium, penyimpanan harus di hindari dari sinar matahari, disimpan di tempat dingin dianjurkan menggunakan cool box atau sterofoam

Field Quality Control

Fiel quality control adalah pengendalian mutu di lapangan dan merupa bagian dari quality assurance. Untuk field quality terdapat dua factor penting yang harus dilakukan yaitu membuat larutan blanko lapangan yang dibawa kelapangan serta duplikat contoh.

Gambar pengukuran Dissolved Oksigen metode Winkler dilapangan sebagai quality assurance pengukuran Dissolved Oksigen dengan DO Meter (koleksi Lab Kesehatan Hewan Akuatik BBAP Ujung Batee 2010)

Larutan blanko lapangan dan duplikat contoh diperlukan untuk mengetahui :

  1. tingkat kemurnian dari bahan pengawet
  2. ada tidaknya kontanminasi dari : botol tempat contoh air, alat penyaring dan kertas saring, alat pengambil contoh air, pengepakan dan pengakutan air.
  3. ada tidaknya kesalahan sistimatik dan acak lainnya yang terjadi sejak pengambilan contoh sampai analisis contoh dilakukan

Botol blanko lapangan bertujuan untuk mendeteksi ada tidaknya kontaminasi yang berasal dari botol atau proses pencucian botol. Satu botol contoh air diambil secara acak dari kumpulan botol contoh. Botol blangko tersebut diisi dengan larutan blanko yang sesuai dengan parameter yang akan di analisis dan diperlakukan sama dengan contoh air uji.

Lokasi Pengambilan Contoh Air

Penentuan lokasi pengambilan contoh air merupakan salah satu factor yang sangat penting karena berkaitan langsung dengan kerefresentatifan data. Di tambak, waduk, dan suangai serta muara pengambilan contoh air yang mewakili dengan mudah dapat ditentukan/ditetapkan.

Lokasi pengamatan dan frekeunsi pengambilan contoh air harus ditentukan dalam perencanaan, ditetapkan berdasarkan tujuan penelitian, dan merupakan tanggung jawab petugas pengambil contoh di lapangan.

Didaerah muara sungai, pola sebaran air sungai sangat dipengaruhi oleh arus laut.pasang surut dan debit air sungai. Bila air laut menuju arah barat, aliran sungai juga menuju barat. Pada saat pasang, massa air sungai akan tersebar disepanjang pantai (Gb2).

Gb lokasi pengambilan di daerah muara warna biru apa bila arus air bergerak kearah barat, merah apabila bergerak kearah timur, dan hijau apabila air laut tenang (menyebar kesemua arah)

Dilokasi yang sama, nilai salinitas air laut pada surut dapat bernilai 5 ppt, sedangkan saat pasang dapat hingga 25 ppt. Hal ini menyebabkan data kualitas air akan berbeda bila arah aliran sungai menuju timur (Gb 2) walaupun di lokasi yang sama.

Oleh karena itu khusus di muara sungai contoh air diambil dari lokasi salinitas yang berbeda dari 5 ppt, 10 ppt, 15 ppt, 20 ppt dan 25 ppt serta 30 ppt. Agar mendapatkan data parameter kualitas yang beragam dan dapat menyimpulkan sebuah data.

Gbr 3 sampan tidak bermotor diperlu dalam pengambilan sampel logam berat (koleksi Lab Kesehatan Hewan Akuatik BBAP Ujung Batee, 2010.)

Pengambilan contoh uji di perairan tergenang seperti pada perairan tambak. Pengambilan contoh uji berdasarkan dengan lokasi keluar masuk air ke dalam tambak, pengambilan dilakukan pada titik mati di tambak, terdiri di empat titik, dua titik di saluran masuk dan saluran keluar (lihat gambar 4).

Gb3. Pengambilan contoh uji pada tambak, pengambilan dilakukan pada inlet dan outlet (bentuk tabung) dan titik mati (panah)

Saluran air pada lokasi tambak perlu dilakukan sebagai data pendukung untuk menyimpulkan hasil pengukuran. Pengambilan contoh uji dilakukan di badan air saluran, serta air sungai utama yang mengisi pertambakan.


Setiap titik lokasi pengambilan contoh uji dilakukan penandaan koordinat secara digital menggunakan GPS (Global Posisioning System) hal ini bertujuan untuk memudahkan pengamatan ulang apabila terjadi permasalah di perairan dikemudian hari.

Kesalahan-Kesalahan Pengukuran

  • Pengambilan contoh uji logam berat menggunakan perahu motor.
  • Pengecekan oksigen terlarut pada siang hari, sore hari.
  • Pengecekan oksigen terlarut tidak melakukan penyesuain salinitas
  • Pengecekan pH dilakukan pada siang hari, sore hari.
  • Pencucian wadah uji yang tidak bersih
  • Wadah uji phosphate di cuci menggunakan detergen.

* berdasarkan pengalaman survey

0 komentar:

Posting Komentar

Top a 7 day's

Pengikut

Buku Tamu


ShoutMix chat widget

Pengunjung

traffic

Waktu