Type Virus Yang Menyerang Udang
Jenis Virus
Virus-virus yang menginfeksi udang dapat dibagi lagi menjadi dua kelompok: mereka yang menginfeksi ektoderm dan mesoderm; dan yang menginfeksi endoderm dan hepatopankreas. Virus dari ektoderm dan mesoderm
• IHHNV (infectious hypodermal and hematopoietic necrosis virus) menyerang dan menyebabkan masalah berat di amerika;
• YHV (yellow head virus) sejak 1992 menyerang di thailand;
• SEMBV (systemic ectodermal and mesodermal baculovirus), dikenal juga WSBV (white spot baculovirus), 1994 menjadi pathogen serius di asia; da
• TSV (Taura syndrome virus) menyebabkan kematian tinggi di ecuador.
The viruses dar endoderm dan hepatopancreas meliputi :
• BP (Baculovirus penaei type);
• BMNV (baculoviral midgut gland necrosis type virus);
• HPV (hepatopancreatic parvovirus);
• MBV (Penaeus monodon-type baculovirus); and
• TCBV (type C baculovirus of P. monodon).
Di Thailand, YHV dan SEMBV menyebabkan paling serius masalah, sementara beberapa virus, seperti HPV, penyebab tidak nyata kerugian bagi petani. Teknik Tradisional untuk mendeteksi virus pada hewan berpenyakit telah oleh mikroskop cahaya (misalnya bernoda, sel-sel tergencet dari insang dll) atau dengan mikroskop elektron transmisi (TEM). Beberapa virus yang berhubungan dengan tubuh oklusi.
SEMBV, atau virus white spot, adalah lebih umum pada 15-90 postlarvae hari tua. Udang sering terkena tubuh merah dan hematoksilin dan eosin (H & E) pewarnaan biasanya menunjukkan inti bengkak. Virus yang tampaknya sangat mirip dengan, dan mungkin sama dengan SEMBV, adalah hadir di Cina, Jepang, India, Malaysia dan Vietnam. Virus ini juga dapat menginfeksi spesies lain dari krustasea.
A. Penyakit White Spot Syndrome (WSS) atau Penyakit Bercak Putih
Peyebab : White Spot Baculovirus Complex
Bio – Ekologi Patogen :
· Memiliki kisaran inang yang luas yaitu golongan udang penaeid (P. monodon, P. japonicus, P.chinensis, P.indicus, L Vannamei, dll) serta krustase air.
· Dapat menyebabkan kematian hingga 100% dalam beberapa hari, udang dapat menjadi carrier.
· Penularan umumnya terjadi melalui kanibalisme dan langsung melalui air, beberapa krustacae menjadi carrier
· WWSSV mampu bertahan dan tetap infektif diluar inang selama 4 – 7 hari
Gejala Klinis
- Infeksi akut menyebabkan penurunan konsumsi pakan secara drastic
- Lemah, berenang ke permukaan air, mengarah ke pematang
- Tampak bercak putih di karapas dan rostrum
- Kematian hingga 100% dalam 3 – 10 hari
Pengendalian :
- Belum ada teknik pengobatan, stabilitas kualitas lingkungan yang diperlukan
- Desinfektasi suplai air dan pencucian telur, nauplius guna mencegah transmisi vertical
- Pemberian unsure instimulan
- Polikultur dengan komoditas lain, misal nila
Penyebab : picoma-like RNA virus
Bio-Ekologi Patogen :
- umumnya terjadi antara 14-40 hari pasca tebar di tambak, dengan kematian mencapai 95%. Apabila penyakit terjadi pada umur 30 hari pertama, infeksi berasal dari induk, apabila terjadi di atas 60 hari paska tebar, kemungkinan infeksi berasal dari media air.
- serangan akut dapat menyebabkan kematian hinggaa 80-95%.
- udang yang selamat akan mengalami fase kronis dan menjadi carrier
- udang lemah, menolak pakan yang diberikan, dan udang sekarat mendekat ke pematang.
- warna tubuh merah pucat, warna merah pada ekor lebih jelas
- infeksi pada pernapasan
- udang yang bertahan hidup akan memberikan tanda bercak hitam.
- Belum ada cara efektif
- menjaga kualitas lingkungan
- sanitasi peralatan
Penyebab : Parvovirus
Bio - Ekologi Patogen :
- Penularann dapat terjadi secara horizontal dan vertikal, transmisi IHHV relatif cepat dan efesien melalui luka akibat kanibalisme.
- transmisi berasal dari ovari induk betina yang terinfeksi
- udang akan akut pada umu 35 hari pemeliharaan
- udang akan cadi carrier
- pertumbahan tidak seragam
- Nafsu makan menurun, pertumbuhan lambat
- berenang di permukaan, hilang kesimbangan
- bercak-bercak putih terutaa antara segmen eksoskeleton
- udang sekarat umumnya berwarna merah kecoklatan
- laju kematian 3-10 hari
Penyebab : toti-like virus (totiviridae)
Bio-Ekologi Patogen :
- Kompleksi infeksi yang melibatkan lebih dari jenis virus, misal TSV bersama IMNV
- tingkat kematian rendah tapi konsisten
- Kerusakan pada otot daging
0 komentar:
Posting Komentar