Potensi Penggunaan Ikan Nila Untuk Peningkatan Kualitas Air pada Budidaya Udang Windu Dalam Skala Laboratorium
Oleh :
Syafrizal, Suko Hesti Widodo, Samsul Badrawi
Kegiatan ini bertujuan mengetahui efektifitas penggunaan ikan nila dalam meningkatkan kualitas air pada budidaya udang windu. Hasil yang diharapkan ikan nila mampu meningkatkan kualitas air dan cara yang murah dalam mengelola kualitas air. Kegiatan ini dilakukan di Balai Budidaya Air Payau Ujung Batee, mulai bulan agustus hingga bulan september 2008.
Metode kegiatan ini adalah membuat model tambak dengan sistem resirkulasi dalam skala laboratorium menggunakan wadah aquarium berukurun 60cmX30cmX40cm, sebanyak 3 buah. Hewan uji yang digunakan adalah ikan nila sebanyak 10 ekor diadaptasikan pada salinitas 25 ppt dan benih udang windu sebanyak 200 ekor yang diperuntukan sebagai hewan uji dan kontrol. Selama masa pemeliharaan udang windu yang berada di aquarium uji dan kontrol tidak di beri makan, udang di harapkan dapat memanfaatkan plakton yang tumbuh di aquarium.
Parameter yang diamati adalah indeks keanekaragaman plankton, indeks kelimpahan plankton, total vibrio dan laju pertumbuhan udang windu serta kelulushidupan udang windu. sedangkan parameter pendukung berupa parameter kualitas air seperti DO, suhu, pH, alkalinitas, phospate, nitrate, nitrite, dan anmoniak.
Hasil pengamatan menunjukan ikan nila meningkatkan keanekaragaman serta kelimpahan plankton seperti skeletonema, navicula, nizschia, chaetoceros, thalisionema serta menekan pertumbuhan bakteri vibrio. Serta meningkatkan laju pertumbuhan udang windu sebesar 83% dan keluluhidupan udang windu sebesar 80%. Pengukuran kualitas air baik secara fisik dan kimia cenderung stabil.
Kata kunci : ikan nila, udang windu, plankton, bakteri vibrio
Oleh :
Syafrizal, Suko Hesti Widodo, Samsul Badrawi
Kegiatan ini bertujuan mengetahui efektifitas penggunaan ikan nila dalam meningkatkan kualitas air pada budidaya udang windu. Hasil yang diharapkan ikan nila mampu meningkatkan kualitas air dan cara yang murah dalam mengelola kualitas air. Kegiatan ini dilakukan di Balai Budidaya Air Payau Ujung Batee, mulai bulan agustus hingga bulan september 2008.
Metode kegiatan ini adalah membuat model tambak dengan sistem resirkulasi dalam skala laboratorium menggunakan wadah aquarium berukurun 60cmX30cmX40cm, sebanyak 3 buah. Hewan uji yang digunakan adalah ikan nila sebanyak 10 ekor diadaptasikan pada salinitas 25 ppt dan benih udang windu sebanyak 200 ekor yang diperuntukan sebagai hewan uji dan kontrol. Selama masa pemeliharaan udang windu yang berada di aquarium uji dan kontrol tidak di beri makan, udang di harapkan dapat memanfaatkan plakton yang tumbuh di aquarium.
Parameter yang diamati adalah indeks keanekaragaman plankton, indeks kelimpahan plankton, total vibrio dan laju pertumbuhan udang windu serta kelulushidupan udang windu. sedangkan parameter pendukung berupa parameter kualitas air seperti DO, suhu, pH, alkalinitas, phospate, nitrate, nitrite, dan anmoniak.
Hasil pengamatan menunjukan ikan nila meningkatkan keanekaragaman serta kelimpahan plankton seperti skeletonema, navicula, nizschia, chaetoceros, thalisionema serta menekan pertumbuhan bakteri vibrio. Serta meningkatkan laju pertumbuhan udang windu sebesar 83% dan keluluhidupan udang windu sebesar 80%. Pengukuran kualitas air baik secara fisik dan kimia cenderung stabil.
Kata kunci : ikan nila, udang windu, plankton, bakteri vibrio