Indentifikasi fitoplankton di Tambak Udang Lambouh (Peneus Spp) Oleh Syafrizal, S.Pi

PENDAHULUAN

Sering kita jumpai tambak dengan perlakuan atau pemupukan yang sama,sumber air yang sama setrta dengan asal benur yang sama maupun jumlah yang sama tetapi tonase udang yang dihasilkan berbeda pula, bahkan tidak jarang tambak yang dipelihara mengalami kegagalan. Tambak adalah ekosistim buatan yang diperuntukan untuk budidaya perikanan baik udang dang ikan.

Seperti pada eksosistim alami, tambak terdiri dari produsen, konsumen tingkat I, konsumen tingkat II, konsumen tingkat III, dan kelompok pengurai dan menjadi satu kesatuan dalam alur energi. Kelansungan dari ekosistim atau tambak dapat diperhatikan dari keberadaan produsen, plankton didefinisikan sebagai organisme hanyut apapun yang hidup dalam zona pelagik (bagian atas) samudera, laut, dan badan air tawar. Secara luas plankton dianggap sebagai salah satu organisme terpenting di dunia, karena menjadi bekal makanan untuk kehidupan akuatik.

Plankton mempunyai peranan penting dalam mengatur kelangsungan hidup biota perairan. Plankton dibagi menjadi dua yaitu fitoplankton dan zooplankton. Fitoplankton ini merupakan produsen primer dan sumber nutrisi utama bagi kelompok organisme lainnya (konsumen) serta merupakan organisme awal dalam pembentukan rantai makanan (Nontji, 2005). Keanekaragaman jenis dari fitoplankton juga berperanan penting dalam menggambarkan atau mencirikan tingkat kestabilan suatu komunitas perairan.

Zooplankton merupakan konsumen pertama dalam rantai makanan pada eksositem tambak dan berperan sebagai pakan pada konsumen tingkat kedua di tambak konsumen tingkat kedua adalah benur udang yang baru di masukan pada proses pembesaran.Tidak semua jenis plankton yang ada di perairan dapat bermanfaat bagi hewan aquatic yang di tambak, bahkan diantaranya dapat membawa perubahan lingkungan tambak dan menyebabkan kematian. Sehingga di perlukan pengindentifikasian plankton yang ada di dalam tambak guna mencegah

Tulisan ini bertujuan untuk mengindentifikasi jenis plankton yang ada di tambak budidaya udang kelong (Peneus spp). Plankton yang telah terindentifikasi di kelompokan sesuai dengan jenis plankton.

2. Bahan Dan Metode
Kegiatan ini dilakukan pada tanggal 3 dan 17 Maret 2010, pengambilan sampel fitoplankton di pada tambak intensif Udang Lamboh (Penaus spp) di Balai Budidaya Air Payau (BBAP) Ujung Batee pada tanggal 3 dan 10 Maaret 2010. Sampel yang diperoleh selanjutnya dianalisis di Laboratorium Management Kesehatan Ikan dan Lingkungan

Peralatan yang digunakan antara lain plankton net, mikroskop, pipet tetes, cover glas, refragtometer, Bahan yang digunakan antara lain formalin 4% sebagai bahan pengawet.
Metode
Metode yang digunakan pada kegiatan ini adalah metode survei eksploratif. Pengambilan sampel fitoplankton dilakukan secara purposive sampling pada tambak udang lamboh (Penaus spp)

3. Hasil
Dari empat petak tambak udang lamboh (penaus spp) intensif yang ada di BBAP Ujung Batee, pengambilan sampel dilakukan pada petak 3 hal ini dikarenakan kondisi tambak pada saat pengambilan sampel berwarna hijau. Air tambak berwarna hijau secara umum dikatakan terjadi bloom fitoplankton, sehingga perlu dilakukan pengamatan untuk mengetahui jenis fitoplankton.

Hasil Pengamatan
No fitoplankton Zooplankton
1 nanochlorella Rotifera
2 lauderina
3 chetocheros
4 oscillatoria
5 netrium

Fitoplankton yang didapat lebih banyak dari jenis blue green algae, berdasarkan jumlahnya jenis nanachlorella lebih banyak di temukan di tambak, seterusnya jenis oscillatoria, lauderina, netrium, dan chetocheros. Terdapat juga rotifera dari jenis zooplankton.

Oscillatoria pembesaran 40 x


Chaetocheros


Netrium


Rotifera

Pembahasan
Beranekaragaman fitoplankton di di pengaruhi oleh beberapa fakto antara lain :
1.Cahaya
Fitoplankton di pengaruhi oleh cahaya, cahaya yang cukup digunakan untuk fotosintesi. Intensitas cahaya berbeda-beda tergantung pada sejumlah faktor, seperti penyerapan cahaya oleh air, panjang gelombang cahaya, transparansi air, refleksi dari permukaan air, refleksi dari partikel ditangguhkan, lintang dan musim tahun.

Ketika cahaya menyentuh permukaan air, sejumlah cahaya tercermin jumlah tergantung pada sudut di mana cahaya menyentuh permukaan air. Bagi kebanyakan fitoplankton, yang tingkat fotosintesis bervariasi dengan intensitas cahaya. Spesies yang berbeda kurva berbeda tingkat fotosintetik ketika diplot terhadap intensitas cahaya, memberikan cahaya yang optimal yang berbeda diintensifkan untuk fotosintesis maksimum.

Bagi kebanyakan fitoplankton, yang tingkat fotosintesis bervariasi dengan intensitas cahaya. Spesies yang berbeda kurva berbeda tingkat fotosintetik ketika diplot terhadap intensitas cahaya, memberikan cahaya yang optimal yang berbeda diintensifkan untuk fotosintesis maksimum

2. Nutrien
Bahan organik merupakan nutrien utama yang dibutuhkan oleh fitoplankton untuk pertumbuhan dan reproduksi seperti nitrogen (seperti nitrat, NO3, nitrit NO2, atau amonium NH4) dan fosfor (sebagai fosfat PO4). Diatom dan silicoflagellates juga memerlukan silikat (SiO2) dalam jumlah yang banyak. Anorganik dan organik yang lain mungkin diperlukan zat gizi adalah jumlah kecil. Semua nutrisi adalah faktor-faktor pembatas bagi produktivitas fitoplankton dalam sebagian besar kondisi.

3. Suhu
Suhu tindakan bersama dengan faktor-faktor lainnya dalam mempengaruhi variasi produksi fotosintetik. Secara umum, laju fotosintesis meningkat dengan meningkatnya suhu, tetapi menurun tajam setelah titik tercapai. Setiap spesies fitoplankton disesuaikan dengan suhu tertentu. Suhu dan kecerahan mempengaruhi variasi musiman produksi fitoplankton.

4. Salinitas
Selain cahaya dan suhu, salinitas juga dikenal untuk mempengaruhi produksi utama. Sebagai contoh, Skeletonema menunjukkan tingkat optimum fotosintesis di salinities berkisar antara 15 dan 20% o walaupun proses ini bisa berlangsung dalam kisaran yang jauh lebih luas dari 11 sampai 40% o. Lebih jauh lagi, banyak spesies dinoflagellates seperti Ceratium, Prorocentrum mereproduksi Peridinium dan aktif salinities rendah

Kesimpulan
Dari pengamatan indentifikasi fitoplankton, pada tambak udang lamboh (penaus spp) lebih didominasi oleh jenis blue green algae, Chrysophyta (Diatom).

0 komentar:

Posting Komentar

Top a 7 day's

Pengikut

Buku Tamu


ShoutMix chat widget

Pengunjung

traffic

Waktu